Sekitar Pukul 08:12 WIB
tepat hari minggu saya bersama ke lima teman saya pergi menuju Kawah Putih, Kami
pergi dengan menggunakan sepeda motor. Karena ini pertama kali kami kesana, diperjalanan
kami pun berusaha mencari tahu tempat itu dengan menanyakan masyarakat sekitar.
Setelah satu jam perjalanan menuju daerah tersebut, kami pun lelah dan lapar
dan memutuskan untuk beristirahat sekaligus makan pagi. Setengah jam berlalu kami
melanjutkan perjalanan kami.
Selama ±2,5 Jam perjalanan
dari pusat kota medan menuju daerah wisata kawah putih tinggi raja, kita akan
melewati jalan aspal yang bagus dan licin, sesudah itu dari simpang kawah putih
kurang lebih 8 KM dan waktu tempuh 1.5 Jam menuju kawah putih, kita pun harus
berjuang melewati jalan bebatuan, rusak, berlobang, jalan naik-turun, dan juga
licin karena sebagian bebatuan yang ada dijalan tersebut habis terbawa aliran air
hujan.
Selama perjalan dari
simpang tersebut, kita akan kehabisan uang
kurang lebih Rp. 30.000/Sepeda Motor,yang walaupun selama perjalanan
yang kita lewati hanyalah hutan dan penuh pohon, Kenapa bisa habis? Karena selama
perjalanan kita akan terjaring pemungutan liar oleh masyarakat tersebut, mereka
akan meminta duit Rp 5000/Sepeda motor dengan alasan perbaikan jalan. pemungutan
itu terjadi sepanjang perjalanan menuju kawah putih, selama lima kali dengan
tempat dan orang berbeda. Apakah itu termasuk pemerasan?? Mungkin anda bisa
menjawabnya sendiri ketika anda pergi kesana.
Bisa saja kita menolak
untuk tidak memberikannya, tapi kita harus pertimbangkan juga, disamping kita
orang pendatang yang belum tahu pasti daerah tersebut, kita juga harus mempertimbangkan keselamatan
kita selama perjalanan yang dikelilingi hutan.
Selama satu setengah jam melewati jalan yang penuh
tantangan tadi, akhirnya kami sampai ditujuan yaitu Kawah putih, Rasa lelah
akan terobati ketika kita sudah melihat keindahan kawah putih.
Kurangnya perhatian
pemerintah setempat terhadap kawah putih membuat wisata tersebut kurang
ter-urus dan akses menuju kesana sangat memprihatinkan hingga orang akan
berpikir 10 kali untuk pergi kedua kalinya.
Pantasan sebagian orang
mengatakan “ Inilah yang pertama dan terakhir” Untuk mengunjungi wisata kawah
putih ini, Memang jika mereka yang hanya masih melihat dari foto atau media sosial lainnya
atau juga hanya mendengar dari perkataan orang-orang, mungkin tidak akan
mengatakannya, tapi bagi mereka yang sudah pernah kesana mungkin akan
mengatakan seperti itu, kenapa? Karena yang itu tadi Akses jalan kesana rusak
parah.
Hampir Lupa…….Disekitar
kawah putih kita tidak diperbolehkian Buang Air Kecil (BAK) Sembarangan karena katanya disana masih
ada aroma-aroma mistis, jadi kalau mau BAK kita harus kembali ketempat parkir dimana
kita memarkirkan kenderaan kita, disana sudah disediakan kamar kecil untuk BAK.
Akses
jalan Menuju Kawah Putih
Kawah putih
merupakan salah satu dari beberapa wisata yang ada di daerah tinggi raja. Kabupaten
simalungun sumatera utara dengan Luas sekitar 30 Ha.
Medan à Lubuk
Pakam à Galang à Petumbukan à Bangun Purba à Dolok Tinggi Rajaà Kawah Putih.
Jarak dari Pusat
Kota Medan à
Kawah Putih ± 95 KM.
Dengan waktu tempuh ±4 Jam, menggunakan sepeda motor.
Legenda
Kawah Putih Tinggi Raja
Katanya dahulu kala daerah
tinggi raja ini merupakan sebuah daerah raja-raja yang makmur. Ada seorang Raja
yang mempunyai orang tua yang sudah tua renta, suatu ketika Raja tersebut
hendak mengirim makanan lezat kepada orang tua nya yang sudah tua tersebut,
maka sang Raja memerintahkan seorang petani Aren yang kala itu hendak pulang
kedaerah tempat orang tua sang Raja tinggal. Ditengah perjalanan pesuruh raja
tersebut lapar, dia memakan semua bekal ibu sang Raja dan hanya menyisakan
makanan yang tidak layak, yakni berupa tulang belulang. Mendapati bekal makanan
yang tidak layak hasil kiriman sang Raja, ibu sang raja pun murka, si ibu
memanggil anak-anak nya yang lain untuk mengadakan sebuah acara tari-tarian
dengan media seekor kucing. Ditengah acara tersebut terjadi sebuah insiden, dimana
air panas yang sedah dimasak tumpah. Air panas yang tumpah tersebut meluas
keseluruh daerah dan membanjiri daerah tersebut. Daerah yang dibanjiri air
panas tersebut inilah yang kini kita dapati menjadi sebuah kawah air panas dan
nama Tinggi Raja juga diambil karena cerita legenda ini dimana daerah ini
dahulu kala adalah Kerajaan nya para Raja-raja.
…..o0o…..
Itulah kisah perjalanan
saya dari Kawah Putih tinggi Raja, dan semoga informasi ini bermanfaat.